Pada catatan hujan dua bulan
terakhir (September dan Oktober) telah terjadi penurunan intensitas curah
hujan. Dari catatan ini kita sempat memperkirakan bahwa pada bulan November
curah hujan semakin menurun atau kemarau akan segera dimulai. Memang BMKG memprediksikan
bahwa bulan November merupakan awal musim hujan. Bahkan dalam salah satu
rilisnya di awal November lalu dikatakan bahwa saat ini 83% wilayah Indonesia
sudah memasuki musin hujan. Akankah demikian dengan Ujung Beting?
Pemantauan curah hujan bulan
November dilakukan dari Ujung Beting, karena kebetulan kami bermarkas di sana. Kami
tiba di Ujung Beting pada 3 November. Saat itu tidak ada hujan, namun langit
berawan. Setelah tinggal lama di Ujung Beting, ternyata perkiraan awal meleset
jauh sekali. Di bulan November ini justru curah hujan sangat tinggi. Dalam
waktu 30 hari hujan tidak turun tak lebih dari 6 hari, sama seperti bulan
Agustus. Selebihnya hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat dan
durasi waktu juga bervariasi. Hal ini menyebabkan suhu terasa dingin. Dan di
saat hujan tidak turun, cuaca mendung. Karena itu, bisa dikatakan bahwa
sepanjang bulan November ini cahaya matahari amat sangat sedikit dirasakan,
hampir sama seperti bulan Agustus.
Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa ada sedikit perbedaan pola dengan bulan Agustus. Curah hujan bulan
November ini memang unggul dalam kuantitas, namun dalam hal kualitas bulan
Agustus unggul. Karena intensitas hujan sedang dan lebat lebih banyak di bulan
Agustus daripada bulan November. Mencermati fenomena hujan di bulan November
ini, dapatlah dipastikan bahwa hujan masih akan berlanjut di bulan Desember.
Ini akan dipantau dari Dabo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar