Rabu, 20 November 2024

Mari Memahami Alasan Alquran Berbeda Soal Penyaliban Yesus


Sudah diketahui publik bahwa pandangan alquran terkait penyaliban Yesus berbeda, bukan saja dengan Kitab Suci orang kristen, tetapi juga dengan data sejarah. Alquran menulis bahwa yang wafat itu bukan Yesus melainkan orang yang diserupakan dengan Yesus. Hingga kini belum ada penjelasan rasional dari tokoh islam, bahkan orang sekaliber Menachem Ali yang bergelar profesor dan seabrek gelar lainnya. Umumnya mereka hanya mencari pembuktian untuk membenarkan alquran. Tentang kenapa berbeda atau kenapa yang disalibkan itu bukan Yesus, sampai saat ini benar-benar tidak ada jawaban yang masuk akal. Apalagi kalau ditanya, siapa sebenarnya yang disalibkan.

Sabtu, 16 November 2024

Retret Bersama Rm Hilman Di Bumi Silih Asih

 









RENUNGAN HARI MINGGU BIASA XXXIII, THN B

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA XXXIII – B

Bac I Dan 12: 1 – 3; Bac II      Ibr 10: 11 – 14, 18;

Injil Mrk 13: 24 – 32;

Tema besar bacaan pertama dan Injil adalah soal akhir zaman, atau yang biasa dikenal sebagai hari kiamat. Seluruh bacaan liturgi hari ini, secara sederhana bisa dipahami sebagai berikut:

Hari kiamat adalah juga hari pengadian. Pada waktu itu, orang-orang pilihan akan dikumpulkan (Mrk 13: 27) untuk menerima hidup yang kekal (Dan 12: 2). Sementara orang-orang yang tidak dipilih akan mendapat kehinaan dan kengerian kekal (Dan 12: 2). Tentulah ketika mendengar warta ini, kita berharap agar diri kita masuk dalam kelompok orang-orang pilihan. Menjadi pertanyaan, siapa saja yang masuk dalam kelompok orang-orang pilihan. Daniel, dalam bacaan pertama, memberikan sedikit informasi, yaitu mereka yang namanya tercatat dalam Kitab (ay. 1).

Sebagai pengikut Kristus, sudah selayaknya kita bersyukur dan bangga karena nama kita sudah tercatat dalam Kitab itu. Ini terjadi lewat Sakramen Baptis yang diterima. Sakramen ini merupakan tawaran keselamatan dari Allah. Dengan menerima sakramen ini berarti kita menerima keselamatan yang ditawarkan Allah. Karena itulah, dengan Sakramen Baptis nama seorang pengikut Kristus tidak hanya dicatat dalam Buku Baptis, tetapi juga Kitab Kehidupan.

Akan tetapi, seperti tulisan-tulisan lain pada umumnya, dimana karena faktor waktu, sebuah tulisan bisa saja menjadi kabur bahkan hilang. Demikian pula nama kita dalam Kitab itu: bisa kabur dan juga hilang. Kekaburan itu dapat disebabkan karena dalam hidup kita tidak melakukan kehendak dan perintah Allah. Dengan kata lain, hidup kita tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Sementara itu, tulisan hilang bisa disebabkan karena dosa.

Karena itu, agar tulisan nama kita tidak menjadi kabur, atau agar tulisan nama kita tetap terang menderang, maka hendaknya hidup kita selaras dengan perintah atau kehendak Allah. Tentulah hal ini akan terasa sangat sulit, mengingat setiap manusia punya kelemahan dan kekurangan. Secara sederhana bisa dikatakan setiap manusia mudah jatuh ke dalam dosa. Dosa itulah yang kemudian menghapus sedikit demi sedikit tulisan nama kita. Namun kita tidak perlu merasa cemas atau takut, karena kita punya seorang pengantara antara kita dengan Allah. Dialah Yesus Kristus. Penulis Surat kepada Orang Ibrani mengatakan bahwa Yesus adalah Imam Agung yang akan menguduskan kita. Kita tidak perlu merasa cemas karena “untuk semuanya itu ada pengampunan.” (Ibr 10: 18).

Yesus menyediakan sarana pengampunan itu dalam Gereja-Nya lewat Sakramen Tobat. Jadi, dosa yang bisa membuat tulisan nama kita dalam Kitab sedikit demi sedikit terhapus, dapat kembali muncul bila kita menggunakan sarana yang ada, yaitu Sakramen Tobat.

by: adrian