budak bangka
Rabu, 20 November 2024
Mari Memahami Alasan Alquran Berbeda Soal Penyaliban Yesus
Sabtu, 16 November 2024
RENUNGAN HARI MINGGU BIASA XXXIII, THN B
RENUNGAN HARI MINGGU BIASA XXXIII – B
Bac I Dan 12: 1 – 3; Bac II Ibr 10: 11 – 14, 18;
Injil Mrk 13: 24 – 32;
Tema
besar bacaan pertama dan Injil adalah soal akhir zaman, atau yang biasa dikenal
sebagai hari kiamat. Seluruh bacaan liturgi hari ini, secara sederhana bisa
dipahami sebagai berikut:
Hari
kiamat adalah juga hari pengadian. Pada waktu itu, orang-orang pilihan akan
dikumpulkan (Mrk 13: 27) untuk menerima hidup yang kekal (Dan 12: 2). Sementara
orang-orang yang tidak dipilih akan mendapat kehinaan dan kengerian kekal (Dan
12: 2). Tentulah ketika mendengar warta ini, kita berharap agar diri kita masuk
dalam kelompok orang-orang pilihan. Menjadi pertanyaan, siapa saja yang masuk
dalam kelompok orang-orang pilihan. Daniel, dalam bacaan pertama, memberikan
sedikit informasi, yaitu mereka yang namanya tercatat dalam Kitab (ay. 1).
Sebagai
pengikut Kristus, sudah selayaknya kita bersyukur dan bangga karena nama kita
sudah tercatat dalam Kitab itu. Ini terjadi lewat Sakramen Baptis yang
diterima. Sakramen ini merupakan tawaran keselamatan dari Allah. Dengan
menerima sakramen ini berarti kita menerima keselamatan yang ditawarkan Allah.
Karena itulah, dengan Sakramen Baptis nama seorang pengikut Kristus tidak hanya
dicatat dalam Buku Baptis, tetapi juga Kitab Kehidupan.
Akan
tetapi, seperti tulisan-tulisan lain pada umumnya, dimana karena faktor waktu,
sebuah tulisan bisa saja menjadi kabur bahkan hilang. Demikian pula nama kita
dalam Kitab itu: bisa kabur dan juga hilang. Kekaburan itu dapat disebabkan
karena dalam hidup kita tidak melakukan kehendak dan perintah Allah. Dengan
kata lain, hidup kita tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Sementara itu, tulisan
hilang bisa disebabkan karena dosa.
Karena
itu, agar tulisan nama kita tidak menjadi kabur, atau agar tulisan nama kita
tetap terang menderang, maka hendaknya hidup kita selaras dengan perintah atau
kehendak Allah. Tentulah hal ini akan terasa sangat sulit, mengingat setiap
manusia punya kelemahan dan kekurangan. Secara sederhana bisa dikatakan setiap
manusia mudah jatuh ke dalam dosa. Dosa itulah yang kemudian menghapus sedikit
demi sedikit tulisan nama kita. Namun kita tidak perlu merasa cemas atau takut,
karena kita punya seorang pengantara antara kita dengan Allah. Dialah Yesus
Kristus. Penulis Surat kepada Orang Ibrani mengatakan bahwa Yesus adalah Imam
Agung yang akan menguduskan kita. Kita tidak perlu merasa cemas karena “untuk
semuanya itu ada pengampunan.” (Ibr 10: 18).
Yesus
menyediakan sarana pengampunan itu dalam Gereja-Nya lewat Sakramen Tobat. Jadi,
dosa yang bisa membuat tulisan nama kita dalam Kitab sedikit demi sedikit
terhapus, dapat kembali muncul bila kita menggunakan sarana yang ada, yaitu Sakramen
Tobat.
by: adrian