Sant0 paulus dari salib, pengaku iman
“Setiap orang yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengkuti Aku…” (Luk 9: 23). Kata-kata
Yesus ini dihayati benar-benar oleh Santo Paulus dari Salib dan menjadi
spiritualitas dasar dari tarekat yang dirikannya: Ordo Passionis. Salib dan
peristiwa sengsara Yesus menjadi semangat hidup dan landasan karya dari tarekat
misionaris ini.
Paulus Fransiskus – demikian nama kecil Santo Paulus dari
Salib – lahir di Ovada, Genoa, Italia Utara, pada tanggal 3 Januari 1694. Beliau
adalah anak kedua dari 16 orang anak Lukas Danei, seorang pedagang kain yang
kaya raya. Ayah dan ibunya dikenal sangat baik dan menjadi teladan bagi
keluarga-keluarga Kristen di Ovada. Di bawah bimbingan orang tuanya, Paulus bertumbuh
dewasa menjadi seorang yang beriman teguh. Cara hidupnya di kemudian hari
sebagai seorang orang kudus kiranya sudah ditempa ibunya semenjak kecil. Semenjak
kecil ia sudah diarahkan ibunya untuk menghayati penderitaan Kristus. Apabila ia
menangis karena luka-luka kecil di badannya, ibunya selalu mengatakan bahwa
Yesus dahulu menderita luka-luka yang jauh lebih berat.
Ketika berusia 15 tahun ia terpaksa berhenti sekolah karena
harus membantu ayahnya dalam usaha dagang mereka. Waktu-waktu luang biasanya
dimanfaatkannya untuk berdoa. Kemudian pengalaman rohaninya itu mendorong dia
membentuk sebuah perkumpulan doa untuk para pemuda. Pada usia 20 tahun ia
menjadi tentara sukarelawan dalam peperangan melawan tentara-tentara Turki. Namun
tak lama kemudian ia keluar lagi dari dinas ketentaraan itu, karena merasa
bahwa itu bukanlah panggilan hidupnya. Lalu ia lebih banyak berdoa dan
bermatiraga.
Pada tahun 1720 ia mengalami penampakan ajaib: selembar jubah
hitam yang di bagian dadanya tertara nama Yesus dengan huruf putih dan sebuah
salib. Penampakan ajaib itu terjadi tiga kali. Pada penampakan ketiga, Bunda
maria berpesan supaya ia mendirikan sebuah tarekat religius yang khusus untuk
menghayati Sengsara Kristus dan memajukan kebaktian padanya. Anggota-anggota
tarekat itu harus berpakaian seperti yang tampak dalam penglihatan di atas.
Paulus melaporkan semua kejadian ajaib itu kepada uskup. Dan setelah
diadakan penyelidikan mendalam atas kejadian-kejadian itu, ia diizinkan uskup
untuk mendirikan tarekat itu.
Paulus mulai mendirikan tarekatnya di Castellazo pada tanggal
20 November 1720. Ia sendiri mulai menggantikan namanya menjadi Paulus dari
Salib. Pengikutnya yang pertama ialah adik kandungnya sendiri, Yohanes baptis. Beberapa
pemuda lain meninggalkan dia karena tidak bisa tahan hidup tapa seperti yang
dituntut. Kemudian bersama adiknya, Paulus pergi ke Monte Argentaro untuk
berdoa dan bertapa.
Pada tahun 1727 Paulus ditahbiskan menjadi imam. Ia ternyata
menjadi seorang pengkotbah yang disukai umat. Biaranya yang pertama
didirikannya di Monte Argentaro. Setelah lama berjuang untuk mewujudkan pesan
Bunda maria, terekatnya diakui sah oleh Takhta Suci. Setelah itu Paulus giat
mendirikan biaranya di berbagai tempat. Ia sendiri mendirikan 11 buah biara. Selain
tarekat untuk para imam, Paulus pun mendirikan Tarekat Suster-suster Passionis
pada tahun 1771. Semuanya dikerjakan di bawah bimbingan Allah. Ia wafat pada
tanggal 18 Oktober 1775 di Roma.
sumber: Orang
Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar