Senin, 11 September 2023

14 KEISTIMEWAAN ALQURAN YANG TAK TERBANTAHKAN SEPANJANG MASA: INI NARSIS, PEMBOHONGAN ATAU PEMBODOHAN?

 


Sangat menarik membaca judul tulisan di media Republika online. Judulnya sungguh sensasional: “14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa”. Judul besar ini diikuti dengan tulisan kecil “Alquran adalah kitab suci Allah swt yang sangat istimewa”. Tulisan ini mencoba menanggapi isi tulisan tersebut, dengan memberi anak judul “Ini Narsis, Pembohongan atau Pembodohan?” Secara sederhana tulisan ini mau mengajak pembaca untuk bersikap waras dengan menggunakan nalar akal sehat dalam menanggapi tulisan republika tersebut.

1.    Gaya bahasa yang selaras dengan situasi saat itu

Semua kitab suci, setidaknya kitab suci Yahudi dan Kristen, umumnya mengandung unsur ini. Wahyu Allah turun untuk menjawab situasi saat itu, akan tetapi peruntukkannya berlaku sepanjang masa. Hal inilah yang membuat kitab suci itu menjadi relevan di masa mana pun. Lalu kenapa dikatakan alquran istimewa? Dimana letak keistimewaannya? Bagi kami sama sekali tidak ada. Malah relevansi beberapa wahyu Allah sama sekali tidak bisa diterapkan pada masa kini.

2.    Diturunkan secara terpisah, tapi tersusun menjadi satu kesatuan

Dikatakan bahwa alquran diturunkan secara terpecah-pecah selama lebih dari 20 tahun sesuai dengan beragam faktor yang melatar-belakanginya. Namun pada akhirnya seluruh ayat alquran menjadi lengkap dan tersusun menjadi satu kesatuan. Ada keselarasan dan saling terkait satu sama lain. “Seberapapun telitinya Anda dalam mencari, tidak akan bisa menemukan perbedaan di antara surat-surat dalam alquran.”

Sungguhkah demikian? Banyak umat islam menerima begitu saja apa yang dikatakan ulamanya terkait alquran dan nabinya, apalagi yang dikatakan itu enak didengar. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi mereka yang selalu memakai nalar akal sehat. Ada banyak ayat-ayat alquran yang tidak tersusun menjadi satu kesatuan. Gagasan yang ada loncat-loncat. Perbedaan di antara surat dalam alquran jamak ditemukan. Contoh sederhana saja kisah tentang Adam dan Hawa. Jika dikatakan lengkap, bagaimana proses terciptanya istri Adam? Siapa nama istri Adam? Dan masih banyak pertanyaan lain, yang semuanya tidak tertulis di dalam alquran. Kita tidak tahu apakah Allah swt lupa menyebutnya atau sama sekali tidak tahu. Soal asal dari Adam pun terjadi perbedaan dari surat yang satu dengan surat yang lain.

3.    Menghilangkan perselisihan dari aspek bahasa

Poin ketiga ini kami tidak mau berbicara banyak, karena kami tidak begitu paham soal dialek yang dimaksud, dan apa kaitannya dengan keistimewaan alquran itu. Tapi, kami mau mengkritisi kalimat terakhir dari penjelasan alasan ketiga ini, yaitu soal penggunaan dialek Quraisy, Tamim dan Hudzail “Sehingga mampu mengungkap makna secara akurat dan indah.” Jika memang benar dialek yang dipakai mampu mengungkap makna secara akurat, tentulah ayat-ayat alquran sungguh jelas, alias terang benderang. Faktanya, ada banyak ayat alquran yang tidak jelas dan membingungkan.

Jumat, 08 September 2023

MEMBACA QS 6: 115 DENGAN NALAR AKAL SEHAT


QS 6: 115 berbunyi sbb: "Telah sempurna kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan (mengandung) kebenaran dan keadilan. Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

 Kutipan di atas, kecuali yang ada dalam tanda kurung, merupakan kalimat allah swt. Kalimat itu diucapkan kepada muhammad 

Kamis, 07 September 2023

JILBAB DALAM KITAB KORINTUS

 

Seorang siswi SMA pernah bertanya kenapa perempuan Kristen tidak memakai kerudung (jilbab), padahal ada tertulis dalam Kitab Suci. Pertanyaan ini diajukan teman sekolahnya yang beragama islam. Temannya itu menyebut ayat Kitab Suci, yang dijadikan dasar bahwa perempuan kristiani harus berkerudung (namun ia sendiri sudah lupa nama kitabnya). Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Bunda Maria selalu digambarkan memakai kerudung.

Pertama-tama perlu diketahui bahwa sebenarnya tradisi penggunaan kerudung ada dalam Gereja Katolik. Setiap perempuan wajib mengenakan kerudung saat mengikuti ekaristi, berdoa atau upacara liturgi lainnya. Namun, sejak Konsili Vatikan II, penggunaan kerudung tidak diwajibkan, tapi tidak juga melarang umat yang memakainya. Namun, kerudung ini hanya sebatas untuk kegiatan keagamaan saja, bukan harian sebagaimana jilbab pada diri muslimah.

Dasar kerudung yang dimaksud di atas ada dalam Surat Paulus kepada jemaat di Korintus (1Kor 11: 5 – 6, 13 – 15). Lebih jelasnya akan ditampilkan kutipan teks tersebut:

Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya (ay. 5 & 6).

Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung (ay. 13 – 15).

Dalam teks di atas tertulis penudung atau bertudung, namun dapat pula dipahami dengan kerudung atau berkerudung, yang dalam dunia islam dikenal dengan istilah jilbab atau hijab. Sering teks ini dijadikan dasar “pewajiban” bagi perempuan kristiani yang mengenakan kerudung. Namun kenapa perempuan Kristen zaman sekarang tidak mengenakannya?