Rabu, 25 Agustus 2021

INILAH MINAT UMUM PADA ANAK-ANAK

 


Minat adalah sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Setiap pribadi orang tentulah mempunyai minat tertentu, entah minat itu positif maupun negatif. Anak-anak juga mempunyai minat tertentu, yang perlu diketahui oleh para orangtua. Elizabeth B. Hurlock, dalam buku edisi kelimanya yang berjudul “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan”, memaparkan beberapa minat pada akhir masa kanak-kanak.

Penampilan

Anak yang lebih besar akan diminati oleh orang lain hanya kalau ia begitu berbeda dari teman-teman sebayanya sehingga ia merasa menarik perhatian.

Pakaian

Anak menaruh minat pada pakaian baru, tetapi harus sama dengan apa yang dipakai teman-temannya. Ia juga menyukai warna-warna pakaian yang tertentu.

Nama dan Julukan

Nama awal diminati hanya kalau berbeda dengan nama teman-temannya atau kalau ia merasa menarik perhatian orang dengan namanya. Karena nama keluarga dan nama tengah jarang digunakan, anak hanya menaruh minat bila nama menggolongkannya dengan kelompok rasa tau agama yang dikenai prasangka. Kalau anak menyadari bahwa nama julukan yang diberikan teman-teman mencerminkan penilaian teman-teman, ia tidak menyukai nama julukan yang berupa cemoohan.

Selasa, 24 Agustus 2021

Sebuah Cerpen: MEMBUNUH BAYANG-BAYANG

 


Setiap manusia pasti mempunyai bayang-bayang. Gak siang gak malam, asal ada cahaya benderang, bayangan selalu muncul. Bayangan adalah diri kita dalam bentuk yang lain. Dan ia selalu menyerupai kita atau mengikuti gerakan diri. Kita membungkuk, dia pun membungkuk. Satu tangan kita angkat, bayangan pun mengangkat tangannya. Persis tangan mana yang kita angkat. Dan bentuknya pun sama. Hanya warnanya saja yang berbeda.

Aku tak tahu kenapa bayangan-bayangan selalu mengikuti diriku. Kenapa manusia mempunyai bayangan? Pertanyaan ini sampai pada pertanyaan yang tertuju kepada Tuhan. Kenapa Tuhan menciptakan bayangan? Pertanyaan ini pernah aku tanyakan kepada guru agama kami, waktu SMP dulu. Bukannya menjawab, dia malah mempertanyakan pertanyaanku.

“Apakah bayangan itu menganggumu?” Demikian tanyanya.

“Nggak sih, Bu.”

“Lalu, kenapa kamu pertanyakan?”

Nah loh, jadi bingung sendiri. Jawab ya, pasti ditanya. Jawab tidak juga, ditanya. Dan semuanya sama bingungnya.

Sebenarnya aku ingin menjawab ya. Ya, bayangan itu mengganggu diriku. Sungguh mengganggu. Ia selalu mengikutiku ke mana pun aku pergi. Waktu SD, aku dan teman-teman merokok di WC sekolah, bayangan hadir di sana. Waktu aku SMP, ketika menyontek saat ujian, bayanganku ada juga di sana. Bahkan ketika aku mencuri uang OSIS, yang dipercayakan kepadaku, bayanganku persis di sampingku. Aku merasa mereka seperti melihatku, menegurku.

Senin, 23 Agustus 2021

CINTA ITU MENGHIDUPKAN

 


Sigmund Freud, bapak pendiri psikoanalitik, menggolongkan insting manusia ke dalam dua kelompok besar, yaitu insting hidup dan insting mati. Insting mati, yang terkadang disebut juga dengan istilah insting merusak (destructive) merupakan hasrat setiap manusia untuk mati. Kematian mendapat perhatian lebih bagi Freud. Ia pernah berkata bahwa tujuan semua kehidupan adalah kematian.

Hasrat kematian itu bisa ditujukan keluar dari diri sendiri (external object) seperti orang lain atau lingkungan (vandalism), bisa juga terarah kepada diri sendiri (internal object). Salah satu derivatif insting mati ini adalah benci. Kebencian selalu membawa dampak pada kehancuran atau kerusakan. Misalnya, jika kita benci kepada seseorang, maka kita dapat merusak orang itu, baik secara fisik (mencederainya atau bahkan membunuh) maupun secara psikis (fitnah, menghina, dll).

Kebencian atau rasa benci kepada orang, entah itu diri sendiri maupun orang lain, dan kepada lingkungan, bukanlah merupakan akar dari insting mati. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya rasa benci ini. Salah satunya adalah iri hati. Contohnya dalam kasus perseteruan antara Tuhan Yesus di satu sisi dengan kaum Farisi, ahli Taurat dan para imam Yahudi di sisi lain. Mereka sangat iri akan popularitas Yesus sehingga muncul hasrat untuk menyingkirkan Yesus dari pengaruh sosial. Puncak perseteruan adalah penyaliban Tuhan Yesus di Bukit Golgota. Namun entah kenapa, dengan berdasarkan QS an-Nisa: 157, umat islam tidak mengakui kematian Yesus disalib.

Seperti insting mati, insting hidup juga dapat ditujukan keluar dari diri sendiri (external object) seperti orang lain atau lingkungan, dan bisa juga terarah kepada diri sendiri (internal object). Salah satu derivatif insting hidup ini adalah cinta. Jika rasa benci selalu membawa dampak pada kehancuran atau kerusakan, maka cinta membawa kehidupan. Ungkapan cinta dapat terlihat dari sikap-sikap seperti menghormati, menghargai, memelihara, merawat, perhatian, dll. Semua sikap ini akan menimbulkan efek harmoni, damai, hidup nyaman dan bahagia.