Senin, 16 Mei 2016

Orang Kudus 16 Mei: St. Margareta Cortona

SANTA MARGARETA CORTONA, PENGAKU IMAN
Margareta lahir pada tahun 1247 di Loviano, Tuscany. Ia adalah puteri seorang petani. Ibunya meninggal ketika Margareta berusia 7 tahun. Ayahnya kemudian menikah lagi, namun ibu tirinya tidak terlalu memperhatikan Margareta. Kemudian Margareta bertemu dengan seorang bangsawan muda dari Montepulsiano. Ia lari bersamanya sampai berbuat cabul dan menghasilkan seorang anak.
Pada tahun 1274 pemuda itu dibunuh oleh orang yang tidak dikenal. Setelah kematian kekasihnya, Margareta menyesali perbuatannya, dan kembali ke rumah ayahnya. Ayahnya mengusir Margareta dan anaknya, sehingga ia pergi ke Cortona. Di sana ia diterima pada sebuah biara Fransiskan. Margareta dihadapkan pada berbagai cobaan tetapi ia berusaha untuk melawannya. Ia bahkan hendak memotong wajahnya tetapi berhasil dihentikan oleh Bruder Giunta.
Margareta kemudian melayani orang-orang sakit, dan berusaha hidup untuk menebus dosa-dosanya. Pada tahun 1277 Margareta bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus, dan memusatkan hidupnya untuk doa dan ekskatasi. Margareta juga mendapat pesan dari sorga.
Pada tahun 1286 Margareta berkarya merawat orang sakit dan miskin. Ia mengumpulkan beberapa orang dan membentuk sebuah komunitas yang kemudian menjadi Kongregasi Poverelle. Bersama mereka ia mendirikan sebuah rumah sakit di Cortona. Margareta berkotbah untuk melawan dosa yang telah menjadi kebiasaan buruk. Ia memiliki devosi yang sangat besar pada ekaristi dan Sengsara Tuhan, bahkan di dapat meramalkan kematiannya. Puteranya kemudian bergabung dengan Ordo Fransiskan, dan kisah hidup Margareta dituliskan oleh Bruder Giunta Bevegnati.
Margareta Cortona meninggal dunia pada 22 Februari 1297 di Cortona, Italia. Pada tahun 1515 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo X, dan pada 16 Mei 1728 ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 16 Mei: St. Andreas Babola

SANTO ANDREAS BABOLA, MARTIR
Andreas Babola lahir pada 30 November 1165 di Sandomierz, Polandia. Ia adalah putera sebuah keluarga bangsawan Polandia. Andreas memperoleh pendidikan dari sekolah yesuit di Sandomierz. Akhirnya Andreas memutuskan untuk bergabung dengan Serikat Yesus, dan ia diterima pada 31 Juli 1611 di Vinius, Lithuania.
Setelah menyelesaikan pendidikan filsafat dan teologi, Andreas ditahbiskan sebagai imam pada 12 Maret 1622. Andreas mendapat tugas menjadi pastor paroki di Gereja St. Casimir, di Vinius. Pada tahun 1630 Andreas menjadi superior komunitasnya di Brobuisk. Ketika terjadi wabah penyakit, Andreas ikut membantu mereka yang menderita. Andreas banyak mempertobatkan orang-orang ortodhoks untuk kembali kepada Gereja Katolik. Hal ini membuatnya tidak disukai. Andreas kemudian diungsikan menuju Pinsk oleh seorang Pangeran Katolik.
Di tempat inilah Andreas ditangkap setelah merayakan misa pada 10 Mei 1657. Ia disiksa dan dibawa menuju Janow, dimana ia menerima mahkota kemartirannya. Dalam setiap siksaan yang diterimanya, Andreas tetap bertahan pada imannya. Andreas Babola meninggal dunia pada 16 Mei 1657 di Janow, Lithuania. Pada 30 Oktober 1853 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX, dan pada 17 April 1938 ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI. Makamnya sempat terlupakan, tetapi berhasil ditemukan kembali. Setelah ditemukan kembali diketahui bahwa tubuh Andreas tidak mengalami kerusakan.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 16 Mei: St. Simon Stock

SANTO SIMON STOCK, PENGAKU IMAN
Simon Stock lahir pada sekitar tahun 1165 di Kent, Inggris. Sejak berusia 12 tahun Simon diketahui sudah mulai bertapa di bawah batang pohon oak sehingga diperkirakan dari peristiwa inilah ia memiliki nama Stock. Banyak versi berbeda mengenai bagaimana Simon bergabung dengan Ordo Karmel, tetapi yang pasti Simon sempat berziarah ke Roma dan Gunung Karmel, namun ia kembali ke Eropa ketika mereka diserang oleh orang-orang islam.
Pada tahun 1247 Simon terpilih sebagai Prior Jenderal Ordo Karmel. Di bawah kepemimpinannya, Ordo Karmel berkembang di Inggris, Eropa Barat dan Selatan. Ordo Karmel juga berkembang di kota-kota universitas, seperti Cambridge, Oxford, Paris dan Bologna. Simon juga mengubah aturan hidup Ordo Karmel yang semula hanya sebagai petapa ditambah juga dengan pewartaan di luar biara. Banyak komunitas yang tidak menyukai apa yang dilakukan Ordo Karmel, dan dikisahkan Simon didatangi oleh Bunda Maria yang memberinya skapulir coklat sebagai jaminan keselamatan bagi pemakainya. Skapulir ini sampai saat ini digunakan oleh Ordo Karmel dan juga tarekat-tarekat yang masih berfamili atau berafiliasi dengan Ordo Karmel.
Pada 13 Januari 1252 Paus Innosensius IV memberikan dukungan dan perlindungan atas karya-karya Ordo Karmel. Simon Stock meninggal dunia pada 16 Mei 1265 di Bordeaux, Perancis. Secara resmi ia tidak pernah dikanonisasi, tetapi ia diperingati oleh Ordo Karmel dan peringatan ini kemudian mendapat pengakuan Takhta Suci.
Baca juga orang kudus hari ini: