Minggu, 01 Mei 2016

Orang Kudus 1 Mei: St. Peregrinus Laziosi

SANTO PEREGRINUS LAZIOSI, PENGAKU IMAN
Peregrinus Laziosi lahir di kota Forli, Italia, pada tahun 1260. Pada awalnya ia menaruh kebencian besar kepada Gereja Katolik. Ia pun termasuk salah seorang yang memusuhi Bapa Paus di Roma. Dengan sifatnya yang keras dan kasar, ia melancarkan serangan terhadap Gereja Katolik di wilayah Romagna. Awal kehidupannya sebagai ‘manusia baru’ dalam iman kristiani bermula dari tindakannya yang brutal terhadap Pastor Filipus Benizi (1225 – 1285).
Diceritakan bahwa pada suatu kesempatan kotbah, dalam rangka misi perdamaian yang dirancang oleh Bapa Paus, Pastor Filipus ditinju hingga roboh oleh Peregrinus. Akan tetapi Pastor yang saleh ini tidak memberikan suatu perlawanan balik kepada Peregrinus. Ia bahkan bangkit dan berdoa bagi Peregrinus serta memaafkan dia.
Sikap Pastor Filipus ini menyentuh hati Peregrinus yang keras membantu. “Belum pernah aku menjumpai orang seperti dia ini,” ungkap Peregrinus dalam hatinya. Lalu ia berlutut di hadapan pastor itu dan meminta maaf atas perlakuan kasarnya. Semenjak itu Peregrinus bertobat dan bertekad menjalani suatu kehidupan baru dengan doa dan matiraga. Rahmat Tuhan semakin hebat mempengaruhi hidupnya. Pada suatu hari Bunda Maria menampakkan diri kepadanya, dan menyuruh dia pergi ke Siena. Di sana ia diterima oleh Pastor Filipus sebagai salah seorang anggota Ordo Servit Santa Maria.
Di dalam ordo ini Tuhan melaksanakan rencana-Nya atas diri Peregrinus. Pada suatu hari Peregrinus jatuh sakit. Ia diserang penyakit kanker ganas pada kakinya. Dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya dipotong demi menyelamatkan nyawanya. Sebelum ia tidur malam, ia berdoa kepada Tuhan Yesus Tersalib hingga tertidur. Dalam mimpinya ia melihat Yesus mengulurkan tangan-Nya dar atas salib, dan menyentuh kakinya yang sakit itu. ketika bangun dari tidur, didapatinya kakinya sudah sembuh. Peristiwa ajaib ini semakin mengokohkan imannya akan kebenaran ajaran Gereja.
Rahmat kesembuhan ini mengobarkan semangatnya untuk tetap membaktikan dirinya kepada Tuhan dan Gereja dengan menjadi imam. Selama 62 tahun ia berkarya dengan penuh semangat diperkuat oleh doa dan matiraga yang mendalam. Ia meninggal dunia pada tahun 1345, dan diangkat Gereja sebagai pelindung para penderita sakit bernanah dan kanker.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Sabtu, 30 April 2016

Orang Kudus 30 April: St. Yosef-Benedik Cottolengo

SANTO YOSEPH BENEDIKTUS COTTOLENGO, PENGAKU IMAN
Yoseph Benediktus Cottolengo lahir di Italia pada 3 Mei 1786 dari keluarga yang sangat bersahaja. Ia masuk seminari di Turin dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1811. Kemudian ia melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor dalam ilmu ketuhanan.
Sempat berkarya sebagai pastor paroki di Bra dan Corneliano d’Alba, Yoseph lalu memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Corpus Christi dan menjadi Canon di Gereja Tritunggal Turin. Selama beberapa tahun Yoseph menjalani panggilan imamatnya lebih sebagai sebuah karier daripada sebuah panggilan.
Pada suatu malam Yoseph diminta untuk mengunjungi seorang wanita miskin yang terbaring di tempat tidur karena menderita sakit parah dan sangat membutuhkan pengobatan. Namun wanita tersebut telah ditolak dimana-mana karena tidak mempunyai uang. Yoseph mendampinginya sepanjang penderitaannya itu: mendengarkan pengakuan, memberikan absolusi kepadanya, menerimakan komuni dan sakramen minyak suci. Dia pun mempermandikan anak perempuannya yang baru dilahirkan dan menyaksikan ibu dan anak tersebut meninggal bersama-sama di tempat tidur. Trauma yang ditimbulkan pada malam itu mengubah pandangannya terhadap panggilan imamatnya.
Pada tahun 1827 Yoseph membuka sebuah pondok kecil untuk menampung orang-orang sakit dan tuna wisma. Ia menyewa sebuah kamar, mengisinya dengan berbagai tempat tidur dan mencari para sukarelawan. Tempat itu berkembang, dan dia memperoleh bantuan dari para Bruder dan Suster Santo Vincensius. Saat wabah penyakit kolera merebak pad atahun 1831, polisi menutup tempat itu karena mereka menyangka tempat itu menjadi sumber penyebaran penyakit tersebut.

Orang Kudus 30 April: St. Benediktus Urbino

BEATO BENEDIKTUS URBINO, PENGAKU IMAN
Mark Passionei lahir pada 13 September 1560 di Urbino. Ia berasal dari keluarga bangsawan Passionei. Ayahnya adalah Dominic Passionei dan ibunya adalah Magdalen Cibo. Mark adalah anak ketujuh dari 11 bersaudara. Ayahnya meninggal dunia ketika ia berumur 4 tahun dan saat ia berusia 7 tahun giliran ibunya meninggal.
Mark kemudian belajar hokum di Perugia dan Padua, dan memperoleh gelar doktor dalam usia yang masih muda. Ia kemudian bekerja pada rumah tangga Kardinal Peter Jerome Albani di Roma, tetapi ia berhenti tak lama bekerja. Salah satu alasannya untuk berhenti adalah keinginannya untuk menjawab panggilan Tuhan.
Tak lama setelah berhenti, Mark bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin di Fano pada 1584. Ia memperoleh nama baru: Benediktus. Pada tahun 1590 Benediktus ditahbiskan sebagai seorang imam, dan ia banyak berkotbah di desa dan juga di kota besar. Pad atahun 1600 ia dikirim menuju Bohemia bersama Santo Laurensius Brindisi. Di sana mereka melawan ajaran sesat Protestanisme, dan menumbuhkan kembali iman katolik umat. Benediktus kembali pada tahun 1602 dan terus berkarya sebagai pengkotbah.
Benediktus Urbino meninggal dunia pada 30 April 1625 di Fossombrone, Italia, setelah menderita hernia. Pada 15 Januari 1867 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX.
Baca juga orang kudus hari ini: