Jumat, 08 Januari 2016

Teh Dingin dan Teh Panas

Ada seorang pace masuk ke sebuah warung. Ia ingin minum teh. Ia melihat daftar harga yang ada di atas meja. “Teh manis dingin Rp 2.500,-; teh manis panas Rp 1.000,-“ Akhirnya si pace memesan teh manis panas karena harganya lebih murah. Sesuai dengan uang di dompetnya.
Ketika pesanan datang, si pace langsung meniup-niup teh itu dan meminumnya, padahal masih panas. Hal ini terjadi berulang-ulang sehingga menarik perhatian pelayan yang tadi membawa pesanan si pace. Melihat hal itu seorang pelayan mendekatinya.
Pelayan       : Pace, ada apa?
Pace           : Saya harus segera minum teh ini. Karena kalau sudah dingin ia menjadi Rp 2.500
Pelayan       : *&%^$#@???
edited by: adrian, dari cerita Polly Pape
Baca juga humor lainnya:
Dilarang Keluar dari Ruangan

Orang Kudus 8 Januari: St. Petrus Tomas

SANTO PETRUS TOMAS, USKUP & PENGAKU IMAN
Petrus Tomas lahir pada tahun 1305 di Perigord, Perancis. Ia adalah putera seorang petani miskin. Ketika berusia sekitar 20 tahun, Petrus bergabung dengan Ordo Karmel. Pada tahun 1345 ia ditunjuk sebagai Procurator General Ordo Karmel pada rumah tangga Kepausan di Avignon. Jabatan ini membawanya pada posisi-posisi penting, seperti menjadi delegasi Kepausan bagi Genoa, Milan, dan Venesia.
Pada 16 November 1354, Petrus ditunjuk sebagai Uskup Patti e Lipari, dan pada 10 Mei 1359 ia ditunjuk sebagai Uskup Corone. Petrus juga dipercaya sebagai Delegasi Kepausan untuk Gereja Timur dan berusaha untuk mendamaikan kembali kedua Gereja dari Skisma Barat dan Timur.
Pada 6 Maret 1363 Petrus diangkat sebagai Uskup Agung Crete, Yunani. Setahun kemudian, tepatnya pada 5 Juli 1364 ia diangkat sebagai Patriark titule Konstantinopel. Petrus juga berhomili menyerukan perang salib melawan bangsa Turki, bahkan ia juga ikut pergi ke medan pertempuran.
Petrus Tomas meninggal dunia pada tahun 1366 di Famagosta, Siprus, akibat terluka dari pertempuran. Petrus tidak pernah dikanonisasi secara resmi.
Baca juga orang kudus hari ini:

Kamis, 07 Januari 2016

Orang Kudus 7 Januari: St. Lindalva

BEATA LINDALVA, PENGAKU IMAN
Lindalva Justo de Oliveira lahir pada 20 Oktober 1953 di Sitio Malhada, Rio Grande do Norte, Brazil. Ia adalah puteri dari Joao Justo da Fe, seorang petani dan Maria Lucia de Oliviera. Lindalva dibaptis pada 7 Januari 1954. Keluarganya pindah ke Acu, agar mereka dapat bersekolah. Lindalva sangat senang membantu orang-orang yang kurang beruntung.
Pada tahun 1979, ia memperoleh gelar diploma, dan mulai bekerja dalam beberapa bidang pekerjaan. Tahun 1982 Lindalva menemani ayahnya yang sakit keras sampai dengan kematiannya. Sejak saat itu ia merefleksikan hidupnya dan mendedikasikan dirinya untuk membantu orang-orang miskin.
Lindalva mengambil pelajaran keperawatan sampai tahun 1986, dan kemudian ia mengikuti promosi panggilan dari Putri Kasih. Lindalva mendaftar menjadi biarawati setelah ia menerima sakramen krisma pada tahun 1987. Pada 11 Februari 1988 ia diterima sebagai postulan.
Pada 29 Januari 1991 Lindalva ditugaskan pada rumah perawatan yang menangani para pria-pria lanjut usia. Pada tahun 1993, seorang pria bernama Augusto da Silva Peixoto, yang berusia 46 tahun dan memiliki sifat pemarah diterima di rumah perawatan ini. Lindalva merawatnya seperti ia merawat pasien-pasien lainnya, dan hal ini membuat Augusto jatuh hati kepadanya. Lindalva menjauhkan diri dan selalu berhati-hati ketika menghadapi Augusto, dan hal ini semakin membuat Augusto bernafsu dan bahkan ia mengutarakan niatnya kepada Lindalva.
Karena tindakan Augusto sudah diluar batas, pihak rumah perawatan mengambil kebijakan mengikatnya. Ikatan itu kemudian dilepas setelah Augusto berjanji untuk mengubah sikapnya. Akan tetapi Augusto menyimpan dendam kepada Lindalva.
Pada Jumat Agung, Augusto membunuh Lindalva, yang sedang mempersiapkan sarapan, dengan sebilah pisau. Setelah itu Augusto terdiam di tempat itu dan menyerahkan diri. Lindalva meninggal dunia pada 9 April 1993 di Salvador da Bahia, Brazil. Pada 2 Desember 2007 ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jose Saraiva Martins.
Baca juga orang kudus hari ini: