Senin, 28 April 2025
UMAT KRISTEN HARUS TAHU MOTIF SERANGAN ISLAM TERHADAP KEKRISTENAN
Minggu, 27 April 2025
ISLAM DAN TERORISME
Seringkali umat non-muslim, yang mengaitkan terorisme dengan islam, dikatakan menjelek-jelekkan islam atau menuduh islam. Ada juga yang mengatakan islamfobia. Terus terang, hal ini sangat menyakitkan bagi orang non muslim. Mereka adalah korban, tapi dituduh yang bukan-bukan. Sementara umat islam sendiri tidak pernah menunjukkan bahwa islam memang bukan agama terror.
Selain kaum non muslim yang
disalahkan, kerap juga umat islam menyalahkan para teroris islam itu sendiri. Mereka
mengatakan bahwa para teroris itu salah menafsirkan alquran dan teladan nabi;
bahwa mereka telah membajak agama islam, yang damai dan penuh kasih. Terus terang,
hal ini membingungkan bagi kaum non muslim, karena para teroris itu bertindak
atas perintah Allah swt dan teladan nabi. Artinya, mereka mengikuti kehendak
Allah swt. Justru mereka menuduh umat islam yang mengkritik mereka sebagai kaum
munafik, kaum islam yang tidak menjalani kewajibannya.
Benarkah islam agama terror? Benarkah islam agama perang? Buku Islam dan Terorisme mengupas tuntas persoalan itu. Ditulis oleh seorang muslim yang taat, namun akhirnya meninggalkan islam karena lebih memilih Kristus. Buku ini dapat dibaca atau juga di download pada link di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/15-Qeb0YtNoM7s0g0ZcNMpfxcZzFTJ_bE/view?usp=drive_link
https://www.scribd.com/document/796688485/Islam-dan-Terorisme
Jumat, 25 April 2025
INI CARA UANG PAROKI DIKORUPSI
Korupsi sudah merajalela
merasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ia menjadi budaya, yang tak bisa
lepas dari kehidupan manusia. Ketika masalah korupsi Al-Quran muncul, seakan
tak ada lagi bagian hidup manusia yang luput dari korupsi. Agama yang mengurus
moral dan akhlak manusia pun sudah dirasuki budaya korupsi. Kesucian agama
telah hancur karena korupsi.
Bagaimana dengan Gereja? Apakah
Gereja sebagai lembaga kudus bebas dari korupsi? Apakah budaya koupsi sudah
merasuki para pejabat Gereja, seperti uskup dan imam? Mungkin sebagian orang
mengatakan bahwa itu mustahil, karena uskup dan imam sudah mengikrarkan janji
kemiskinan yang menjauhkan mereka dari kemewahan harta kekayaan. Janji
kemiskinan membuat mereka dapat melawan godaan korupsi.
Bukan maksud saya untuk menuduh,
tapi saya berangkat dari asumsi dasar bahwa uskup dan imam itu adalah manusia;
dan setiap manusia rentan terhadap godaan uang. Dari asumsi ini dapatlah
disimpulkan bahwa korupsi bisa juga dilakukan oleh para pejabat Gereja itu.
Artinya, budaya korupsi dapat juga merasuki Gereja.
Bagaimana praktek korupsi
dilakukan di Gereja? Inilah yang hendak dipaparkan dalam tulisan ini. Dalam
tulisan ini, Gereja yang dimaksud adalah paroki, dan saya, sebagai pastor
paroki, adalah pelakunya. Karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana saya mengorupsi
uang paroki?