Jumat, 02 Agustus 2024

BENARKAH USIA AISYAH BUKAN 6 TAHUN SAAT KAWIN DENGAN MUHAMMAD?


 Sudah jadi rahasia umum kalau Muhammad, yang adalah nabi yang dimuliakan dan diagungkan, menikahi anak usia 6 tahun. Nama anak itu Aisyah. Sementara usia sang nabi adalah 50-an tahun. Namun umat islam membela perkawinan mereka itu, bahkan menjadikannya contoh. Malah ada yang membelanya dengan meragukan usia Aisyah yang 6 tahun itu. Video pembelaan ini bisa dilihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=DtVVGS5lsEg 

Video berikut ini mencoba memaparkan benarkah usia Aisyah saat menikah dengan Muhammad bukan 6 tahun?

Senin, 29 Juli 2024

RENUNGAN PERINGATAN SANTA MARTA, MARIA DAN LAZARUS

Renungan Peringatan St. Marta, Maria, Lazarus

Bac I 1Yoh 4: 7 16; Injil Luk 10: 38 – 42

Hari ini Gereja Semesta memperingati orang kudusnya, yakni Marta, Maria dan Lazarus. Mereka bertiga bersaudara. Namun Injil hari ini lebih menceritakan kisah Marta dan Maria. Diceritakan bahwa suatu hari Yesus dan para murid-Nya tiba di rumah Marta dan Maria (ay. 38). Tidak muncul nama Lazarus. Tidak dijelaskan berapa banyak murid Yesus yang ikut hadir saat itu sehingga menimbulkan kesan Marta merasa kewalahan melayani mereka sehingga dia meminta Yesus untuk menyuruh Maria membantunya (ay. 40). Ada kemungkinan Marta merasa iri hati dengan saudarinya itu. Dia melihat Maria duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan Yesus (ay. 39), sementara dirinya “kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara” (ay. 41). Yesus menegaskan bahwa apa yang dilakukan Maria, itulah yang terbaik. Yesus tidak mempermasalahkan apa yang dikerjakan Marta melainkan apa yang dikuatirkannya sehinga dia menyusahkan diri dengan banyak perkara. Yang terbaik itu adalah duduk dekat Yesus dan mendengarkan-Nya.

Jika membandingkan dengan bacaan pertama hari ini, apa yang terjadi pada Maria hendak menunjukkan adanya kasih. Kedekatan Maria dan Yesus menggambarkan adanya kasih itu. Karena orang yang mempunyai kasih akan melihat Allah (bdk. ay. 12-13). Maria dekat dengan Allah sehingga tidak hanya bisa melihat melainkan mendengarkan-Nya. Terlihat jelas kalau Maria tidak mau disibukkan dengan kekuatiran dan banyak perkara yang menyusahkan. Baginya pilihannya adalah tetap berada dalam kasih (baca: Yesus), karena dengan demikian dia berada dalam Allah dan Allah dalam dirinya (bdk. ay. 16).

Rasul Paulus pernah memberikan pengajaran 3 keutamaan teologal, yaitu iman, harapan dan kasih. Yang paling besar (atau paling penting atau paling baik) di antaranya adalah kasih (1Kor 13: 13). Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berani mengambil keputusan dalam hidup ini, yaitu dengan mengamalkan perintah kasih. Agama Kristen sudah diidentikkan sebagai agama kasih, karena Tuhannya sudah memberi perintah kasih sebagai perintah utama dan Tuhannya sendiri adalah wujud kasih Allah. Karena itu, sangatlah miris jika ada orang Kristen, yang masih sibuk dengan kekuatiran dan menyusahkan hidupnya dengan banyak perkara. Pengikut Kristus harus berani mengambil sikap seperti Maria, dengan mendahulukan hidup bersama Tuhan.

by: adrian

Minggu, 28 Juli 2024

RENUNGAN PERINGATAN SANTA MARTA, MARIA DAN LAZARUS

Renungan Peringatan St. Marta, Maria, Lazarus

Bac I 1Yoh 4: 7 16; Injil  Yoh 11: 19 – 27

Hari ini Gereja Semesta memperingati orang kudusnya, yakni Marta, Maria dan Lazarus. Mereka bertiga bersaudara. Injil hari ini menceritakan kisah duka yang dialami Marta dan Maria. Lazarus saudara mereka meninggal. Mereka banyak mendapat simpati dari warga sekitar yang mengunjungi dan menghibur mereka (ay. 19). Di antara sekian banyak yang datang, hadir juga Tuhan Yesus bersama para murid-Nya. Sangat menarik jika memperhatikan dialog antara Tuhan Yesus dengan Marta. Di sana ada 3 keutamaan teologal, yaitu harapan, iman dan kasih. Marta mengutarakan harapannya terkait dengan saudaranya. Ia berharap saudaranya tetap hidup. Tuhan Yesus menjawabnya dengan pernyataan tentang kebangkitan (ay. 23). Kebangkitan tidak hanya dimaknai pada kebangkitan akhir zaman melainkan saat kini juga. Namun untuk itu dituntut iman kepercayaan kepada-Nya (ay. 25-27). Kisah selanjutnya tentulah kita sudah mengetahuinya: Lazarus hidup kembali. Dalam kisah kebangkitannya terdapat kasih, yaitu kasih Marta akan saudaranya, serta kasih Yesus kepada mereka bertiga. Kasih itulah yang menghidupkan Lazarus.

Kasih ini juga yang diwartakan Yohanes dalam suratnya yang pertama. Dalam bacaan pertama Yohanes meminta kita untuk hidup saling mengasihi (ay. 7). Yohanes menegaskan bahwa kasih itu berasal dari Allah (ay. 7) karena Allah sendiri adalah kasih (ay. 8). Selanjutnya Yohanes mengatakan bahwa kasih Allah itu menghidupkan. Dia telah mengutus Putra-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya (ay. 9). Dengan kata lain, mau dikatakan di sini bahwa efek kasih adalah hidup atau kehidupan. Kasih selalu membawa kehidupan. Inilah yang terjadi pada Lazarus dalam bacaan Injil tadi. Lawan kasih adalah kebencian. Jika kasih mendatangkan kehidupan, maka benci mendatangkan kematian.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengembangkan budaya kehidupan dengan mengamalkan perintah kasih. Agama Kristen sudah diidentikkan sebagai agama kasih, karena Tuhannya sudah memberi perintah kasih sebagai perintah utama dan Tuhannya sendiri adalah wujud kasih Allah. Karena itu, sangatlah miris jika ada orang Kristen, sebagai pengikut Kristus, justru mengembangkan budaya kematian dengan menebarkan kebencian dan permusuhan. Pengikut Kristus harus berani mengambil sikap melawan kebencian dan permusuhan, dan mulai mengamalkan kasih persaudaraan.

by: adrian