Rabu, 09 November 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH ALI IMRAN AYAT 6

Seperti yang telah diketahui umum, apa yang tertulis di dalam surah ali imran ayat 6 merupakan perkataan Allah, yang diucapkan-Nya sendiri kepada Muhammad. Jadi, waktu itu Allah berfirman kepada Muhammad, “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia.” Siapakah yang dimaksud dengan DIA dalam wahyu Allah ini? Tentu saja umat islam langsung mengatakan bahwa yang dimaksud dengan DIA adalah Allah. Akan tetapi, apakah Allah yang dimaksud adalah Allah yang berbicara? Tentulah bukan. Jika Allah yang dimaksud adalah Allah yang berbicara jelas-jelas menyalahi logika akal sehat.



Selasa, 08 November 2022

BERBAGI ATAU MEMBERI

 

Berbagi merupakan suatu kegiatan memberi apa yang dimiliki kepada orang lain. Yang diberi ini tidak harus berwujud materi, tetapi dapat juga berbentuk non materi seperti saran, ilmu pengetahuan atau tugas pekerjaan. Jadi, berbagi di sini terjadi pada orang yang memiliki “kelimpahan” dan menyerahkan “kelimpahan” itu kepada yang tidak mempunyai. Berbagi bisa terjadi dalam urusan pekerjaan. Berbagi tugas misalnya. Sebagai contoh, seorang pimpinan memberikan beberapa tugas kepada bawahannya untuk dikerjakan. Orang yang menerima tugas tersebut bertanggung jawab kepada si pemberi tugas.

Akan tetapi, tidak selamanya memberi tugas itu termasuk berbagi tugas. Memberi tugas kepada orang lain terjadi karena si pemberi tidak dapat mengerjakan tugas-tugas itu pada waktu yang sama dan di tempat yang berbeda. Misalnya, pastor paroki tidak dapat merayakan dua misa pernikahan pada waktu yang sama di dua tempat yang berbeda. Jika ia memberikan salah satu tugas itu kepada pastor pembantunya, ia bukan berbagi tugas, melainkan memberi tugas.

Memberi tugas juga dapat terjadi karena si pemberi tidak suka pada pekerjaan yang dihadapinya. Misalnya, seorang ibu minta pelayanan misa arwah di rumahnya. Pastor paroki tidak suka merayakan misa di sana karena yakin ia tidak akan mendapatkan uang stipendium yang besar. Maka ia menyerahkan tugas pelayanan itu kepada pastor pembantunya. Terkesan bahwa pastor paroki ini sudah berbagi tugas, padahal dia hanya memberi tugas.

Dengan berbagi tugas seseorang tidak hanya memberikan suatu tugas, melainkan memberikan kepercayaan. Sekalipun seseorang dapat melakukan tugas-tugas tersebut, namun ia menyerahkan kewenangan itu kepada orang lain, dan ia akan tunduk karena ia sudah percaya kepadanya. Sebagai contoh akan diambil dari kehidupan di paroki. Di paroki pastor paroki adalah pemegang kuasa. Semua tugas adalah kewenangannya. Pastor pembantu hanya menerima sisa-sisa; atau tugas yang sama sekali tidak bisa dikerjakan oleh pastor paroki karena keterbatasan ruang dan waktu atau karena ketidaksukaan pada tugas.

Misalnya, seorang pastor paroki mempercayakan kepada pastor pembantunya untuk bertugas membagikan jadwal misa; dan ia akan tunduk pada pembagian yang dibuat pembantunya itu. Atau pastor paroki memberi keparcayaan kepada pastor pembantunya untuk mengurus soal Kursus Persiapan Perkawinan, administrasi paroki, pembinaan katekumen/komuni pertama/krisma, dll.

Di dalam berbagi tugas ada terkandung beberapa keutamaan, yaitu sikap rendah hati dan semangat bekerja sama. Hanya orang yang rendah hati dan yang memiliki semangat bekerja sama saja mau memberikan sebagian kewenangannya kepada orang lain. Orang yang rendah hati akan tahu diri tentang keterbatasan dirinya dan makna tugas pelayanannya. Karena itu, orang yang memiliki sikap rendah hati akan selalu terbuka dengan siapa saja sehingga ia dapat bekerja sama.

Jadi, ada perbedaan antara memberi tugas dengan berbagi tugas. Berbagi tugas merupakan suatu keutamaan, sedangkan memberi tugas bukan merupakan keutamaan. Ia adalah hal biasa, karena adanya keterbatasan ruang dan waktu atau karena selera. Untuk perkembangan suatu lembaga, dibutuhkan adanya sistem berbagi tugas dari para pimpinan kepada bawahan.

Senin, 07 November 2022

CATATAN HUJAN BULAN OKTOBER

 

Sebenarnya pemantauan hujan selama bulan Oktober berlangsung di Ujung Beting. Saya tiba di Ujung Beting pada tanggal 28 September. Tiga hari terakhir September di Ujung Beting tidak diisi dengan hujan. Langit memang mendung, tapi hujan tak kunjung turun. Berhubung Rm. Simpli baru tiba tanggal 10, sementara Rm. Yohan pergi cuti ke kampung, maka saya terpaksa menetap lagi di Dabo. Mulai tanggal 14 Oktober saya menetap di Dabo. Bagaimana pantauan hujan di dua lokasi ini?

Mulai tanggal 1 hingga saya berangkat ke Dabo, hujan hampir turun setiap hari. Curah hujan cukup tinggi. Intensitas hujan memang ringan dan sedang, tapi ini hampir setiap hari berlangsung. Demikian pula pantauan hujan di Dabo. Sejak tiba hujan selalu turun, hampir setiap hari. Intensitas hujan hampir mirip seperti di Ujung Beting.

Dengan demikian, dapatlah dikatakan curah hujan di bulan Oktober ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Prediksi kita, dengan membandingkan catatan hujan di tahun 2021, jelas meleset jauh. Karena itu, jika digrafikkan maka akan terlihat grafik meningkat. Memperhatikan curah hujan di bulan Oktober ini dapatlah dipastikan saatnya memasuki musim hujan. Tren curah hujan tinggi belanjut di awal November. Tanggal 1 Nov hujan turun seharian, dan dilanjutkan pada tanggal 3, 5 dan 6. Tanggal 7 saya sudah berada di Ujung Beting. Pemantauan berikutnya dari sana. Bukan tidak mungkin di sisa 2 bulan tahun 2022 curah hujan tetap tinggi.