Minggu, 28 Agustus 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-ANAM AYAT 102

Islam dikenal sebagai agama tauhid. Kata "tauhid" bisa dimaknai sebagai kepercayaan akan SATU Allah. Dengan demikian agama islam percaya hanya satu Allah. Dasar tauhid itu adalah Al-Qur'an yang merupakan wahyu Allah. Akan tetapi, benarkah Allah memaksudkan islam itu sebagai tauhid? Video berikut ini mencoba mengulas wahyu Allah yang ada dalam surah al-Anam ayat 102 dengan tema tauhid.



Apabila tak bisa dilihat, silahkan buka di channel youtube kami. Selamat menonton!!! 

CATATAN HUJAN BULAN JULI – AGUSTUS

 

Memang pada catatan hujan bulan Juni ada indikasi sedikit penurunan curah hujan. Hal inilah yang membuat kita agak pesimis bahwa bulan Juli ini curah hujan meningkat sangat signifikan. Memasuki awal bulan Juli pesimisme tersebut seakan mendapatkan pembenarannya. Selama seminggu hujan tidak turun. Saat hujan tidak turun, temperatur udara sangat tinggi. Sengat matahari sangat terik.

Akan tetapi, memasuki minggu kedua bulan Juli perkiraan mulai berubah. Hujan mulai kerap turun. Terhitung selama bulan Juli ini ada 16 hari terdapat hujan turun dengan intensitas bervariasi. Ada 7 hari hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat, sedangkan 9 hari sisanya intensitas hujan cenderung sangat ringan. Pada umumnya durasi waktu hujan relatif lama. Patut diakui, di saat hujan tidak turun, terik cahaya matahari sangat menyengat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang cukup besar soal curah hujan bulan Juli dan Juni ini. Ada grafik naik. Mencermati fenomena hujan di bulan Juli ini, ada kemungkinan bulan Agustus hujan masih turun. Prediksi hujan di bulan Agustus ternyata menunjukkan buktinya. Minggu pertama bulan ini tiada hari tanpa hujan. Diawali dari tanggal 1 yang hanya hujan dengan intensitas sangat ringan, empat hari berikutnya hujan dengan intensitas lebat dan dengan durasi waktu lumayan lama.

Sayangnya, memasuki minggu kedua, mulai hari Minggu, 7 Agustus hingga 13 Agustus (Sabtu) hujan sama sekali tidak pernah turun. Berbeda dengan minggu pertama dimana tiada hari tanpa hujan, di minggu kedua ini tiada hari tanpa panas terik. Sengat matahari sangat terik. Baru hari Minggu tanggal 14 hujan turun dengan intensitas lebat dan durasi waktu yang lama. Dan ternyata mulai tanggal 14 ini hujan lebih sering turun. Hingga saya berangkat ke Dabo, Sabtu (27 Agustus), hanya 3 hari saja hujan tidak turun.

Sabtu, 27 Agustus saya berangkat menuju Dabo. Dari Ujung Beting hujan tidak turun. Akan tetapi, sejak keluar dari Roro, hujan turun lebat sepanjang perjalanan ke pastoran. Sejak hari ini hingga nanti bulan September, pemantauan curah hujan dilakukan dari Dabo.

Jumat, 26 Agustus 2022

MEMBEDAH ISI AL-QUR’AN

 


Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam, yang diyakini langsung berasal dari Allah SWT. Apa yang tertulis di dalamnya dipercaya merupakan kata-kata Allah sendiri. Karena Allah itu maha benar, maka benar-lah juga Al-Qur’an. Dalam surah al-Haqqah ayat 59 dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah kebenaran yang meyakinkan. Oleh karena itu, umat islam menerima begitu saja apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an tanpa ada upaya penelaahan, apalagi secara kritis. Belum ada usaha dari umat islam sendiri untuk mengkritisi Al-Qur’an. Hal ini bisa dimaklumi karena upaya pengkritisan itu bisa dilihat sebagai usaha meragukan kebenaran Al-Qur’an; dan ini secara tidak langsung melecehkan Al-Qur’an itu sendiri. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya dengan pelecehan terhadap Allah; dan orang yang melakukan hal itu wajib dibunuh berdasarkan perintah Allah (QS al-Maidah: 33).

Jika dilakukan penalaran sederhana terhadap Al-Qur’an, dapat dipastikan orang akan meragukan Al-Qur’an itu wahyu Allah. Sebagai contoh, jika memakai cara pikir umat islam dalam menilai Alkitab, dimana dikatakan Alkitab sudah tak asli lagi, maka kesimpulan yang sama juga akan terjadi pada Al-Qur’an. Dasar penilaian umat islam tentang ketidak-aslian Alkitab adalah adanya ayat yang berubah-ubah. Nah, dengan cara yang sama harus juga dikatakan Al-Qur’an sudah tak asli lagi karena ada ayat yang berubah-ubah. Jadi, dengan cara berpikir umat islam dalam menilai Alkitab, orang bisa mengatakan Al-Qur’an sudah dipalsukan.

Contoh keraguan lain bisa dilihat dengan menggunakan perbandingan. Tentulah umat islam yakin Allah itu maha sempurna. Jika Allah itu sungguh maha sempurna, maka apa yang dihasilkan-Nya pun adalah sempurna. Pertanyaannya, sungguhkah Al-Qur’an kitab yang sempurna? Secara kasat mata saja langsung ditemukan tambahan-tambahan pada ayat-ayat Al-Qur’an yang berada dalam tanda kurung. Tambahan ini bukan dari Allah, melainkan dari manusia, yang berfungsi untuk penjelasan (membuat menjadi jelas). Tanpa tambahan itu, dapat dipastikan Al-Qur’an menjadi tidak jelas. Karena itu, Ali Sina mengatakan bahwa Al-Qur’an “adalah buku yang membingungkan, tulisannya kacau balau, penuh khayalan dan pernyataan-pernyataan yang tidak masuk akal.” Dan J.K Sheildlin, berkata bahwa Al-Qur’an merupakan “pikiran orang bingung yang dituliskan di atas kertas.” Dengan demikian Al-Qur’an bukanlah kitab yang sempurna. Dan karena tidak sempurna, haruslah dikatakan dia bukan wahyu Allah.