Rabu, 27 Desember 2017

PAUS FRANSISKUS: BERHENTILAH BERMAIN PONSEL .....

Beberapa jam sebelum meninggalkan Bangladesh untuk kembali ke Vatikan pada 2 Desember, Paus Fransiskus mengajak sekitar 10.000 orang muda untuk lebih memberi perhatian kepada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Berbicara di depan sekelompok mahasiswa kristen dan muslim di Universitas Notre Dame di Dhaka, Paus Fransiskus memperingatkan bahaya “budaya yang membuat janji-janji palsu.”
Dia mengatakan sikap seperti itu hanya bisa mengarah pada “keterpusatan diri yang memenuhi hati dengan kegelapan dan kepahitan.” Pernyataan tersebut diserukan Paus Fransiskus sehari setelah dia bertemu dengan 16 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Para pengungsi tersebut, termasuk seorang anak dan dua orang muda, mengatakan kepada UCANNEWS dalam sebuah wawancara bahwa Paus Fransiskus berjanji untuk membantu menceritakan kisah Rohingya kepada dunia.
“Jangan menghabiskan sepanjang hari bermain dengan telepon genggam Anda dan mengabaikan dunia di sekitar Anda,” demikian seruan Paus Fransiskus kepada orang-orang muda beberapa jam sebelum dia terbang kembali ke Vatikan.
“Sungguh menyedihkan ketika kita mulai menutup diri di dunia kecil kita dan melihat batin sendiri .... dan kita menjadi terjebak, tertutup sendiri,” katanya pada akhir perjalanan enam hari ke Myanmar dan Bangladdesh. Tema yang terus diulang dalam pernyataannya di Bangladesh, Paus Fransiskus mengulangi lagi ajakan tentang dialog dan harmoni.

Senin, 25 Desember 2017

HALANGAN NIKAH GEREJAWI (3)

Halangan nikah dibuat Gereja bukan sekedar untuk membatasi hak umatnya, tetapi untuk membantu mereka mewujudkan nilai hakiki pernikahan katolik. Beberapa halangan nikah gerejawi sudah dibahas sebelumnya. Kini akan disajikan halangan yang lainnya.
Halangan kelayakan publik. Halangan ini dimaksudkan untuk menghindari skandal publik, melindungi moralitas publik dan kesejahteraan umum, khususnya martabat dan kesucian hidup keluarga. Halangan ini mirip dengan halangan hubungan semenda. Contoh halangan ini adalah: (1) pria kumpul kebo tidak bisa menikah dengan anak dari wanita pasangan kebo-nya, dimana anak itu merupakan hasil dari pernikahan sebelumnya, demikian pula dengan pihak wanitanya; (2) anak dari salah satu pasangan kumpul kebo yang didapat dari pernikahan sebelumnya tidak bisa menikah dengan ‘orangtua’ kebo-nya. Halangan ini bisa berhenti melalui dispensasi dari Ordinaris Wilayah.
Halangan pertalian hukum. Halangan ini dikaitkan dengan soal adopsi karena masalah kelayakan publik. Bagi Gereja katolik anak adopsi harus diperlakukan sama seperti anak kandung. Beberapa hal terkait dengan halangan ini adalah sbb:
1.     Suami dan istri tidak bisa menikah dengan anak adopsinya
2.     Anak adopsi tidai bisa menikah dengan ayah atau ibu dari orang yang mengadopsinya
3.     Bapak dan ibu tidak bisa menikah dengan anak dari anak adopsinya
4.     Bapak dan ibu tidak bisa menikah dengan pasangan dari anak adopsinya
5.     Anak adopsi tidak bisa menikah dengan anak kandung dari mereka yang mengadopsinya
6.     Anak-anak adopsi dari orangtua adopsi yang sama tidak bisa saling menikah
Halangan ini bisa diputus dengan dispensasi dari Ordinaris Wilayah.
by: adrian

Jumat, 22 Desember 2017

MEMAHAMI KARAKTER PARA JIHADIS

Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika bercerita bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk islam. Dia menikahi seorang muslimah yang belum pernah ia temui sebelumnya dalam sebuah pernikahan. Sekarang mereka telah memiliki seorang bayi. Putra ibu itu ingin pergi ke Afganistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara Amerika dan mati sebagai martir. Ibu itu juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya putranya berkata padanya bahwa setelah islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.
***
Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara laki-lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orangtua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarga karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afgan yang dianggap berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah.
***
Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh.” Pengacara Ayed mengatakan bahwa pembunuhan itu karena “perbedaan agama”.
***
Mohammad Taheri-azar berusia 25 tahun dan adalah keturunan Iran lulusan University of North Carolina. Suatu hari di bulan Maret 2006, dia menyewa sebuah mobil jeep dan mengendarakannya pelan-pelan ke dalam kampus. Lalu tiba-tiba dia menginjak gas menabrak sekelompok mahasiswa dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang.
***