Kamis, 03 Oktober 2013

Diriku dalam Perjalanan Waktu

Inilah aku dalam perjalanan waktu, dari tahun 1989 hingga kini, 2013

Aku di tengah. Di depan kakak kelasku: Ignasius Igo Kleden. Yang di belakang aku sudah lupa. 

 Aku di tengah. Yang di kiri (baju biru) adik kelasku: Adrianus Riang Hepat. Yang di kananku, aku sudah lupa namanya.
 Aku bersama Markus Kia Wuwur, teman kelas
 Aku bersama Gregorius, teman kelas
 Aku paling kiri dengan gaya Lupus... hehehe....
 Paling kiri: Arnoldus Tuba. Yang tengah saya tidak tahu. Saya yang di kanan
 Keren kan???
Group band. Hence di posisi keyboard, Osco di bass, gitaris aku lupa. Dan aku sebagai vokalisnya... wkwkwkwk.....
 Group lawak. Enti Lamoren (baju merah), Deo (di sebelahnya) dan Joni Bala (di belakang meja) serta saya (lagi buka jas).. wek!
 Aku, Igo Kleden dan .... maaf kawan, aku lupa namamu!
 Aku bersama ada om Baba, yang di belakang seminari. Dalam perjalanan menuju Surabaya.
 Tahun Orientasi Rohani dari Keuskupan Pangkalpinang. (Belakang, ki - ka) Markus Malu, Bambang dan saya. (Depan, ki - ka) Aleks, Poli, Robby dan Arka.
 Aku bergaya di kamarku
 Gaya rocker!!!
 With my Family
 Ki - Ka: Kondrat, Yanmar, Bambang dan Saya
 Saya dan Ramot Sinaga
 Pesta lele. Paulus Suseno (berdiri), Darmanto (depan), Avin (sebelahnya), Priyo (kanan), saya pake baju hijau
 Gaya lupus!!!
 Di puncak Gunung Sibayak
 Umat Lampur, Pangkalpinang
 Liburan TOR di Pantai Parai
 Saya di Parai
 Foto bersama kepala sekolah, tempat kami mengajar
 Saya bersama ketua dan wakil kelas 2 (XI)
 Tim perintis menuju puncak Kerinci. Ki - Ka: Kris, saya, Darmanto dan Aleks
 Di puncang Gunung Kerinci
 Di Puncang Gunung Kerinci. Ki - Ka: Saya, Umar Sinaga, Robby, Darmanto, Marco
 Beristirahat sebentar di pesanggrahan melepaskan penat
 Base Camp. Rumah ........ saya lupa namanya
 Di depan kantor Gubernur Sumatera Barat
 Di Padang
 Saya dan Umar Sinaga live in di sebuah stasi dari Paroki Binjai
 Acara perpisahan
 Acara perpisahan
 Acara perpisahan
 Acara perpisahan
 Acara perpisahan
 Di Puncak Gunung Sinabung
 Gunung Sinabung
 Saya dan Darmanto. Di belakang ada Ramot Sinaga
 Saya dan Heru Asmoro
 Tim pendaki Sinabung
 Dapat kenalan cewek dalam perjalanan Belawan - Jakarta
 Tiga cewek sekaligus
 Cewek favoritku. Namanya Molly
 Di atas feri penyebrangan menuju Bali
 Tiba di Bandara Waioti, Maumere
 Aku bersama saudara-saudaraku di Pantai Bola
 Aku bersama saudara-saudaraku di Pantai Bola
 Di penyeberangan Bima
 Di pantai Kuta, Bali
 Di depan Gereja Katedral, Malang
 Di Malang
 Bersama sahabat penaku, Veronika Lucky R, di depan rumahnya. Kediri
 Di Berastagi. Ki - Ka: Saya, Dion dan Poli
 Bergaya bersama peliharaanku
 Retret di Kisaran. Saatnya cuci piring
 Pulang retret
 2 tim sepak bola STFT St. Yohanes. Tim A warna biru
 Ini dia tim B. Saya sebagai keeper
 Lagi bergaya
 Retret pra-unio
 Acara rekreasi
 KKN di Samosir
 KKN di Samosir
 Inilah kamar dan tempat tidurku
 Ini ruang belajarku
 tiduuurrrr.....
 Ki - Ka: Putera, Samandi dan saya
 kamar tidurku
 Saatnya bermain dengan ularku
Lagi latihan manggung.....
Lagi siaran on air.....
Belakang Ki - Ka: Marsono, Putra, Saman, Pince, Pangkras. Saya di depan
Mengunjungi saudara di RS Harapan
Di Pelabuhan
Saya dan Avin
Saya dan Aleks (kiri) mendampingi keempat rekan se-pra unio yang baru dilanting sebagai Lektor dan Akolit: Marko, Robby, Polly dan Arka
Baru pulang retret di Brombos
Bersiap-siap kembali ke seminari, dari retret di Brombos. Pembimbingnya Yanmar
Makan malam terakhir di Brombos
Lagi meditasi di Brombos
Saya dan kedua sahabat. Yang kiri namanya Susilawati.
Foto saya di Jayapura (2009)
Saya berada di daerah Papua Nuiginea
Foto bersama dengan dua sahabat di perbatasan PNG dan Indonesia
Foto di kamarku di Seminari Menengah Jayapura
Jembatan Gantung di Wamena
Latar belakang Sungai Baliem
Anak-anak di Sentani
Hasil belajar Photoshop
Bergaya di seminari menangah Jayapura
Dengan orang dari suku Sentani
Dengan orang dari suku Sentani
Dengan orang dari suku Paniai
Dengan orang dari suku Paniai
Anak kecil yang harus kujaga, karena mamanya mabuk laut
Dengan orang dari suku daerah Menado
Roy dan Wens
Lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun
Lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun
Saya dan Wens bergaya di lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun
Lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun
Lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun. Mbak tanti mau terbang tuh....
Pulang dari lokasi rekreasi di Tg Balai Karimun
Di depan Patung Maria dari Guadalupe, Sei Bati
Di RSUD Balai, menjaga Wens
Bersama umat di Pulau Burung, km 09
Bersama umat di Pulau Burung, km 09
Di RSUD Balai, menjaga Wens
Foto terbaru September 2013


Orang Kudus 3 Oktober: St. Ewaldus

Santo ewaldus bersaudara, martir
Kedua bersaudara ini dikenal sebagai bangsawan Inggris. Mereka mempunyai ciri khas masing-masing. Ewaldus pertama berambut hitam, emosional tetapi ahli kitab suci; sedangkan Ewaldus kedua berambut pirang, berperangai tenang dan pragmatis.

Mereka masuk Ordo Benediktin dan ditahbiskan menjadi imam. Bersama Santo Willibrodus, keduanya berkarya sebagai misionaris. Mula-mula mereka berkarya di Antwerpen, Belgia. Dari sana mereka melancarkan pewartaan Injil kepada suku-suku bangsa yang masih kafir di wilayah-wilayah sekitar. Semangat mereka untuk mempertobatkan bangsa-bangsa kafir mendesak keduanya mewartakan Injil di antara orang-orang Sakson yang masih kafir tulen. Di tepi sungai Lippe, mereka diterima baik oleh kepala suku itu dengan penuh penuh tanda tanya.

Kedatangan mereka diketahui oleh seluruh penduduk dengan penuh kecemasan dan kecurigaan. Mereka dicurigai sebagai orang-orang jahat yang membahayakan kemerdekaan bangsa Sakson. Oleh karena itu, keduanya diserang dan dipukuli dengan pentung. Ewaldus kedua yang tenang itu menemui ajalnya ketika itu juga; sedangkan Ewaldus pertama yang emosional itu tidak mau menyerah begitu saja. Ia masih berbicara untuk menerangkan maksud utama kedatangan mereka. Namun usahanya ini sia-sia. Ia bahkan disiksa lebih ngeri lagi hingga mati. Peristiwa ini terjadi pada tahun 692.

Gereja menghormati kedua bersaudara ini sebagai misionaris martir yang mati terbunuh dalam karya pewartaannya di kalangan orang-orang kafir

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Kamis Biasa XXVI-C

Renungan Hari Kamis Biasa XXVI, Thn C/I
Bac I   : Neh 8: 1 – 4a, 5 – 6, 7b – 12; Injil      : Luk 10: 1 12

Ada yang menarik dalam bacaan pertama hari ini, yaitu seruan Nehemia dan Imam Ezra, “Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Janganlah kamu berdukacita dan menangis!” (ay. 9). Ini merupakan kehendak Allah, karena apa yang disampaikan itu berdasarkan Kitab Suci. Ini berarti hari Tuhan hendaknya diisi dengan sukacita dan saling berbagi sukacita itu dengan sesama (ay. 10).

Dalam Injil hari ini juga Yesus meminta para murid-Nya untuk berbagi sukacita kepada umat yang mereka kunjungi. Yesus berkata kepada mereka, “Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.” (ay. 5). Yesus juga meminta mereka untuk menyembuhkan “orang-orang sakit yang ada di situ" (ay. 9) dan mewartakan berita gembira: Kerajaan Allah sudah dekat.

Sabda Tuhan hari ini, mengajak kita juga untuk bergembira dan bersukacita dalam-Nya. Namun Tuhan tidak menghendaki agar sukacita itu hanya kita nikmati sendiri saja, melainkan hendaknya kita bagikan kepada sesama kita.

by: adrian